Kayu jati, yang memiliki nama ilmiah Tectona Grandis, tumbuh subur di daerah tropis di asia, afrika maupun amerika latin, seperti di Indonesia, Birma, Thailand, India. Sedangkan kayu jati perhutani adalah jenis kayu jati yang kami peroleh dari hutan negara yang dikelola oleh Perum Perhutani, khususnya di daerah perbatasan antara jawa tengah dan jawa timur, yang sudah lama terkenal sebagai daerah penghasil kayu jati terbaik, karena kondisi tanahnya yang berkapur.
Kayu jati termasuk kayu yang berat dengan berat jenis 600 - 800 kg/m3. Nilai janka hardness kayu jati mencapai 450-500, 4.740 N serta memiliki kuat lentur 1100 - 725 kg/m3 dan kuat desak 650 - 425 kg/m3. Dengan tingkat kelas kuat II, kayu jati perhutani kelas II memiliki kekuatan menahan beban dengan baik, baik searah serat kayu, maupun tegak lurus kayu.
Dengan tingkat kelas awet I/II, kayu jati perhutani kelas II jika ditempatkan berhubungan langsung dengan tanah lembab dapat bertahan 8-5 tahun, jika ditempatkan di luar ruangan (namun terlindung dari air) dapat bertahan 15-20 tahun, jika ditempatkan di dalam ruangan yana terlindung dari angin, cuaca dan air, daya tahannya menjadi tak terbatas. Kayu jati perhutani II tahan terhadap serangan serangga dan jamur, tidak pula dimakan oleh rayap.
Karena keunggulannya, kayu jati sering digunakan pada industri kayu lapis untuk membuat plywood teakwood, diolah untuk menjadi mebel, lantai kayu, dinding kayu / lumberseering, kusen, pintu, jendela, komponen tangga, lis profil dekoratif, kerajinan rumah tangga dan lain sebagainya.
Kayu jati berwarna kuning kecoklatan, pada permukaannya jika diraba akan terasa kesat karena kandungan alami minyak pada kayu jati. Perbedaan kayu jati perhutani kelas II dengan kelas I hanya pada tampilan visualnya, tanpa mengorbankani daya kuat dan daya awet kayu jati perhutani itu sendiri. Pada kayu jati perhutani kualitas II ini, tidak akan ditemukan adanya mata mati pada permukaan kayu. Warna putih pada kayu apabila ditemukan, tidak terlalu kentara, dalam luasan yang sangat sedikit, dan pada lokasi yang tidak terlihat mencolok mata, yang semuanya itu dapat disamarkan dengan bantuan finishing yang tepat. Kayu jati perhutani kelas II ini memiliki tampilan visual yang memang tidak semulus kayu jati kelas I. Pada kayu jati perhutani kelas II ini masih ditoleransi jika dijumpai adanya kekurangan visual kayu jati seperti doreng hitam. Adapun mata kembang / mata sehat / mata hidup kadang-kadang masih dijumpai pada kelas ini. Untuk menutupi kekurangan visualnya, dalam proses pengerjaan finishing sangat disarankan untuk menggunakan wood stain warna gelap yang akan menyamarkan kekurangan tampilan keindahan seratnya.
Kayu Jati Perhutani Kelas 2 dapat difinishing dengan menggunakan sistem finishing water based (cat berbasis air), atau solvent based (cat berbasis tiner) seperti jenis finishing di bawah ini.
Cat berbasis air adalah cat yang ramah lingkungan, tidak berbau, tidak beracun dan mudah diaplikasikan dengan semprotan atau kuas secara merata, mudah juga untuk dicat ulang. Karena ketahanannya terhadap sinar ultra violet yang sangat baik, cat ini cocok untuk digunakan pada kayu untuk interior dan eksterior. Selain tahan cuaca, cat ini juga tahan terhadap jamur dan serangga. Cat Acrylic Water-Based memiliki daya rekat yang baik pada permukaan kayu, meresap ke dalam pori-pori kayu dan cukup elastis, sehingga kayu tidak mudah terkelupas. Lapisan terakhir cat ini dapat dipilih dengan pilihan tampilan doff/matt atau gloss.
Tambahan warna pada sistem cat berbasis air ini ada 2 macam, warna transparan dan warna solid. Untuk jenis kayu jati perhutani kelas 2 dapat dipilih wood stain warna transparan dengan kecenderungan warna gelap. Di bawah ini adalah pilihan wood stain yang dapat diterapkan pada kayu jati perhutani kelas 2 untuk menyamarkan karakteristik kayu jati perhutani kelas 2 tersebut diatas. Namun, jika memilih untuk tidak menggunakan wood stain warna / tipe manapun, maka tidak ada karakteristik kayu seperti doreng dan putih kayu yang tersamarkan, karena semua bagian kayu terlihat transparan, terlihat warna natural kayu tersebut apa adanya, hanya diberi lapisan akhir clear doff/matt atau clear gloss saja.
Kayu Jati Perhutani Kelas Dua adalah memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta memiliki serat kayu yang indah. Jenis kayu ini dapat difinishing dengan pilihan warna solid, namun karena warna solid tidak memiliki sifat transparansi, sangat disayangkan jika tampilan serat kayu jati perhutani kelas dua ini tertutup oleh warna solid.
Finishing Melamine adalah sistem finishing kayu dua komponen dengan kadar formaldehida rendah sehingga relatif tidak berbau pedas dan kurang pedih di mata. Cat ini mempunyai tingkat kecenderungan menguning yang rendah, dan tingkat tahan gores yang bagus, memiliki daya kilap yang tinggi, lapisan keras dan tebal, serta tahan terhadap air dan bahan kimia rumah tangga. Lapisan terakhir cat ini dapat dipilih dengan tampilan doff/matt atau gloss.
Cat melamine memiliki sifat transparansi yang sangat tinggi, sehingga masih terlihat serat kayunya. Penambahan wood stain yang cenderung berwarna gelap, berfungsi untuk menyamarkan karakteristik kayu jati perhutani kelas 2 yang telah disebutkan diatas. Tidak direkomndasikan untuk tidak menggunakan wood stain warna / tipe apapun karena tampilannya akan erlihat seperti warna natural kayu jati tersebut apa adanya, tanpa menyamarkan doreng hitam pada kayu, hanya diberi lapisan akhir clear doff/matt atau clear gloss saja. Di bawah ini adalah pilihan wood stain yang dapat diterapkan pada kayu jati perhutani kelas 2:
Kayu jati perhutani kelas dua, selain harganya mahal, serat kayunya juga cukup indah untuk ditampilkan, sehingga sangat disayangkan jika difinishing dengan cat duco yang akan menutupi semuanya tampilan serat kayu itu sendiri.